Solar panel / panel surya berfungsi untuk menyerap
energi dari cahaya matahari yang dikonversikan menjadi energi listrik yang
dapat digunakan. Terdiri dari beberapa sel kristal silikon yang berfungsi untuk
menangkap partikel-partikel energi dari cahaya matahari/surya yang menghasilkan
proton untuk membentuk atom sebagai elemen pembentuk arus listrik. ( dipersembahkan oleh 4alio)
Panel solar juga sering disebut dengan sel photovoltaic (PV)
yaitu sistem pemanfaatan frekuensi dari energi surya/matahari menjadi energi
listrik yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Mekanisme cara kerja PV
yakni matahari melepaskan spektrum-spektrum frekuensi tertentu dimana setiap
frekuensi tersebut memiliki energi yang berbeda. Setiap spectrum memiliki
elektron, kemudian elektron tersebut digunakan pada solar panel untuk
dikonversikan menjadi listrik yang dikonsumsi oleh beban. ( dipersembahkan oleh 4alio)
Contoh sederhana penggunaan sel PV yang sering ditemukan dalam
kegiatan sehari-hari, yaitu dapat dilihat pada kalkulator (alat penghitung)
yang menggunakan sel PV. Jenis perangkat sel PV hanya menggunakan sejumlah
kecil energi listrik untuk dapat bekerja dan bahkan dapat digunakan didalam
ruangan dengan mengganti cahaya matahari dengan cahaya dari lampu. ( dipersembahkan oleh 4alio)
Solar panel sebagai sistem tenaga surya yang lebih efisien dan
lebih terjangkau untuk mengambil keuntungan dari manfaat ekonomi atau
lingkungan, baik secara penggunaan di rumah, perkantoran maupun di tempat umum
yang membutuhkan penerangan jalan. Ketika matahari muncul di permukaan, panel
surya menyediakan energi yang dibutuhkan untuk semikonduktor yang menghasilkan
arus satu arah (DC), untuk mengalirkan energi listrik ke beban perabotan yang
akan digunakan, maka dibutuhkanlah inverter sebagai alat perantara dari arus DC
tersebut. Hal ini diperlukan untuk mengubah arus DC, yang dihasilkan oleh
rangkaian solar panel, menjadi AC sehingga dapat digunakan untuk peralatan
listrik di rumah serta yang menggunakan jaringan listrik sebagai penggeraknya.
Berdasarkan teknologi pembuatannya, secara umum solar panel
dibagi dalam tiga tipe, yaitu Monocrystalline, Polycrystalline, dan Thin Film
Photovoltaic namun dalam perkembangannya hanya dua tipe mono dan poly solar
panel saja yang banyak dipasaran, karena dengan penggunaan dua solar panel ini
cahaya matahari yang ditangkap lebih baik dan maksimal. ( dipersembahkan oleh 4alio)
Monocrystalline
Merupakan panel yang paling efisien yang dihasilkan dengan teknologi terkini dan menghasilkan daya listrik yang paling tinggi. Monocrystalline dirancang untuk penggunaan yang memerlukan konsumsi listrik besar pada tempat-tempat yang beriklim ekstrim bahkan dengan kondisi alam yang sangat gersang. Tipe ini memiliki efisiensi lebih dari 20%, namun dibalik kelebihannya pasti memiliki kelemahan yakni tidak dapat berfungsi dengan baik pada saat cahaya matahari redup (matahari tertutup awan/mendung), ini menyebabkan efisiensi monocrystalline akan turun secara drastis, dikarenakan monokrital memiliki toleransi terhadap suhu yang tinggi. ( dipersembahkan oleh 4alio)
Merupakan panel yang paling efisien yang dihasilkan dengan teknologi terkini dan menghasilkan daya listrik yang paling tinggi. Monocrystalline dirancang untuk penggunaan yang memerlukan konsumsi listrik besar pada tempat-tempat yang beriklim ekstrim bahkan dengan kondisi alam yang sangat gersang. Tipe ini memiliki efisiensi lebih dari 20%, namun dibalik kelebihannya pasti memiliki kelemahan yakni tidak dapat berfungsi dengan baik pada saat cahaya matahari redup (matahari tertutup awan/mendung), ini menyebabkan efisiensi monocrystalline akan turun secara drastis, dikarenakan monokrital memiliki toleransi terhadap suhu yang tinggi.
Secara fisik monocrystalline berwarna hitam karena berasal dari
kristal silikon murni yang berbentuk bundar atau segidelapan (tepatnya segi
empat yang dipotong diempat sisi-sisinya). Bentuk dari monocrystalline
merupakan hasil dari proses pembuatannya yang berasal dari silikon ingot yang
dipotong, yang sekaligus menjadikan kekurangan dari monocrystalline ini, karena
memiliki tingkat kerapatannya yang rendah. Bisa saja produsen membuat bentuk
persegi dengan proses pemotongan, tetapi kerugian proses produksi tentu akan menjadi
lebih besar dan menjadikan harga jauh lebih mahal lagi pastinya.
Polycrystalline
Tipe solar panel ini memiliki susunan kristal secara acak dan diproduksi dengan proses pencetakan/pembentukan. Tipe dari polycrystalline ini memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monocrystalline yang menghasilkan daya listrik yang sama. Solar panel tipe ini memiliki efisiensi lebih rendah dibandingkan jenis monocrystalline, sehingga harga yang cenderung lebih murah.
Karena menggunakan cetakan, polycrystalline bisa dibentuk sesuai kebutuhan dan sering kali tidak merata, hal ini menyebabkan polycrystalline seperti mempunyai motif guratan–guratan biru yang dihasilkan benih silikon kristal yang dileburka kemudian didinginkan. Dengan bentuknya yang persegi, maka kerapatan polycrystalline cukup bagus dan mampu mendapatkan energi dari matahari walaupun matahari tertutup awan (cuaca mendung). ( dipersembahkan oleh 4alio)
Tipe solar panel ini memiliki susunan kristal secara acak dan diproduksi dengan proses pencetakan/pembentukan. Tipe dari polycrystalline ini memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monocrystalline yang menghasilkan daya listrik yang sama. Solar panel tipe ini memiliki efisiensi lebih rendah dibandingkan jenis monocrystalline, sehingga harga yang cenderung lebih murah.
Karena menggunakan cetakan, polycrystalline bisa dibentuk sesuai kebutuhan dan sering kali tidak merata, hal ini menyebabkan polycrystalline seperti mempunyai motif guratan–guratan biru yang dihasilkan benih silikon kristal yang dileburka kemudian didinginkan. Dengan bentuknya yang persegi, maka kerapatan polycrystalline cukup bagus dan mampu mendapatkan energi dari matahari walaupun matahari tertutup awan (cuaca mendung).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar