Sabtu, 29 April 2017

ALUMINIUM


Aluminium adalah logam yang ringan dan cukup penting dalam kehidupan manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim periodik unsur, dengan nomor atom 13 dan berat atom 26,98 gram per mol (sma). Di dalam udara bebas aluminium mudah teroksidasi membentuk lapisan tipis oksida (Al2O3) yang tahan terhadap korosi. Aluminium juga bersifat amfoter yang mampu bereaksi dengan larutan asam maupun basa. (Anton J. Hartono, 1992) Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat – sifat yang baik lainnya sebagai sifat logam. (Surdia, T. 2005) Aluminium (Al) mempunyai massa atom 27 (hanya ada satu isotop natural), nomor atom 13, densitas 2,79 g/cm, titik lebur 660,4 o C, dan titik didih 2467 o C.

Aluminium adalah logam berwarna putih silver. Memiliki potensi redoks -1,66 V, bilangan oksidasi +3, dan jari-jari atom yang kecil yaitu 57 pm untuk stabilitas dari senyawa aluminium. Aluminium adalah logam hidrolisis kuat dan umumnya tidak larut dalam keadaan pH netral antara (6,0 – 8,0), dibawah asam (pH < 6,0) atau alkali (pH > 8,0), dan dalam larutan anorganik atau ligan organik (contoh OH- , F- , SO4 2-, asam sitrat) kelarutan Al3+ meningkat. Reaksi jenis ini meningkatkan jumlah Al3+ dalam keadaan encer. Berikut ion yang dibentuk dalam larutan aluminium hidroksida pada pH dibawah 5,5 : Al(OH)2 + , Al(OH)2 + , dan Al3+. Aluminium murni tidak stabil dalam proses oksidasi. Dalam keadaan berhubungan dengan udara aluminium membentuk lapisan tipis oksida diats permukaan serta membentuk lapisan pelindung yang tahan terhadap korosi. Aluminium oksida membentuk dua bentuk isomer α – Al2O3 dan γ – Al2O3. 
Sebagian dari kegunaan – kegunaan aluminium yaitu : 
  1. Pengankutan (kendaraan, kapal terbang, kendaraan landasan, kapal laut, dsb) 
  2. Pembungkus (tin aluminium, keranjang aluminium, dsb) 
  3. Perawatan air 
  4. Pembinaan (tingkap, pintu, dwai binaan, dsb) 
  5. Barangan pengguna tahan lama (perkakas, peralatan dapur, dsb) 
  6. Talian penghantaran elektrik (berat pengalir aluminium adalah setengah dari berat tembaga dengan kekonduksian yang sama dan lebih murah) 
  7. Jendela 
  8. Aluminium murni 
  9. Serbuk aluminium, yang mempunyai bentuk perak yang biasa digunakan dalam cat. Serpihan aluminium juga dimasukkan dalam cat alas, terutama kayu cat.

Sifat Alumunium

Berat Aluminium

Alumunium punya sifat yang ajaib, ia punya densitas yang rendah hanya sepertiga dari kepadatan atau densitas dari logam baja. Densitas logam ini hanya 2,7 g/cm3 atau kalau dikonversikan ke kg/m3 menjadi 2.700 kg/m3. Kepadatan yang relatif kecil membuatnya ringan tapi sama sekali tidak mengurangi kekuatannya.

Kekuatan Alumunium

Berbagai paduan logam alumunium memiliki kekuatan tarik antara 70 hingga 700 mega pascal.  Kekuatan yang sangat besar. Sifat alumunium ini unik tidak seperti baja. Pada suhu rendah baja akan cenderung rapuh tapi sebaliknya dengan alumunium. Pada suhu rendah kekuatannya akan meninggkat dan pada suhu tinggi malah menurun.

Pemuaian Linier

Jika dibandingkan dengan logam lain, alumunium punya koefisien ekspansi linier yang relatif besar.

Mesin

Bahan alumunium sangat aplikatif untuk berbagai jenis mesing seperti tipe mesin drilling, potong, keprok, bending, dan sebagainya.

Konduktivitas

Sifat konduktivitas panas dan listrik alumunium sangat baik. Luar biasanya lagi konduktor dari alumunium beratnya hanya setengah dari konduktor yang terbuat dari bahan tembaga.

Reflektor

Alumunium adalah reflektor cahaya tampak yang baik. Sifat alumunium ini juga belaku untuk pemancaran panas.

Tahan Karat (Korosi)

Alumunium bereakasi dengan oksigen di udara membentuk lapisan oksida tipis yang ampuh melindungi badan logam dari korosi (selengkapnya di bawah)

Non Magnetik

Alumunium adalah bahan nonmagnetik. Karena sifatnya ini maka alumunium sering digunakan sebagai alat dalam perangkat X-ray yang menggunkan magnet.

Tidak Beracun

Logam alumunium punya sifat tidak beracun sama sekali. Ia berada pada urutan ketiga setelah oksigen dan silikon unsur yang paling banyak di kerak bumi. Beberapa senyawa alumunium juga secara alami terbentuk dalam makanan yang kita konsumsi setiap hari.
Berikut sifat alumium jika bereaksi dengan senyawa atau unsur yang lain:

a. Reaksi Alumunium dengan Udara Bebas
Aluminium tidak bisa beraksi dengan udara kering, tetapi dalam udara yang lebih lembab ia akan membentuk lapisan oksida di permukaannya. Jika sobat pernal lihat timbangan pasar yang terbuah alumunium, timbangan tersebut pada saaat musim penghujan sering timbul lapisan oksida yang mirip kaya jamur. Lapisan yang terbentuk sangat tipis sekitar 10-8 m  tetapi mampu mengcegah alumunium dari reaksi oksidasi lanjutan dan mencegahnya bereaksi dengan asam encer. lapisan tipis ini juga tidak dapat ditembus air. Hal tersebut sangat berbeda dengan besi yang menciptakan lapisan oksida yang berlubang sehingga mudah terjadi korosi besi. Alumunium yang terkar oleh oksigen gakan menghasilkan kilauan cahaya.
b. Reaksi Aluminium dengan Air.
Salah satu sifat alumunium yang unik adalah dalam keadaan murni ia tidak bereaksi dengan air tetapi dalam bentuk campurannya bisa bereaksi dengan air (korosi). Contohnya seperti pada campuran Amalgam aluminium (Al-Hg) digunakan sebagai zat reduktor karena ia bisa bereaksi dengan ari.
c. Reaksi dengan Nitrogen
Aluminium dapat bereeaksi dengan nitrogen membenttuk aluminium nitrida.
2Al + N2 → 2AlN
d. Reaksi dengan Oksida Logam
Aluminium dapat mereduksi oksida logam seperti Fe2O3, Cr2O3, dan Mn3O4 menjadi logamnya dengan mengeluarkan energi panas yang sangat tinggi. Pada reduksi Fe2O3 dihasilkan suhu hingga 3.000oC. Dengan suhu setinggi itu, logam besi (Fe) dapat meleleh dan bisa digunakan untuk mengelas logam. Proses oksidasi ini disebut dengan proses termit. Reaksinya
Fe2O3 + 2Al   Al2O3(s) + Fe(l) ΔH = -852kJ
e. Reaksi dengan Asam dan Basa

Sifat alumunium salah satunya bisa laruta dalam basa kuat dan asam kuat seperti sodium hidroksida (NaOH) dan asam klorida (HCl) atau asam sulfat (H2SO4) berikut reaksinya
2AL + 2NaOH + 2H2O → 2NaAlO2 + 3H2 (reaksi dengan NaOH)
2Al + 6HCl → 2AlCl3 + 3H2 (reaksi dengan HCl)
2Al + 3H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3H2 (reaksi dengan H2SO4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar