Sabtu, 29 April 2017

CARA MEMBUAT BOM SEDERHANA



BILL OF MATERIAL (BOM)
Definisi Bill of Material
Bill of Material (BOM) adalah definisi produk akhir yang terdiri dari daftar  item, bahan, atau material  yang  dibutuhkan  untuk merakit, mencampur  atau memproduksi  produk akhir.  

BOM terdiri dari berbagai bentuk dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan. BOM  dibuat  sebagai  bagian  dari  proses  desain  dan  digunakan  oleh  manufacturing engineer  untuk  menentukan  item  yang  harus  dibeli  atau  diproduksi.  Perencanaan pengendalian produksi dan persediaan menggunakan BOM yang di-hubungkan dengan master  production  schedule,  untuk  menentukan  release  item  yang  dibeli  atau diproduksi.  


Untuk  praktikum  kali  ini,  digunakan  format  BOM  dengan  tabel  yang  kolom-kolomnya memuat informasi mengenai:
1.  Part Number (nomor part),
2.  Description (nama part dan keterangan lain yang perlu dicantumkan),
3.  Quantity for Each Assembly (kuantitas part untuk setiap satu produk jadi),
4.  Unit of Measure (unit ukuran part), dan
5.  Decision (keputusan untuk membeli atau memproduksi part tersebut).

Bila ditinjau dari komponen-komponen penyusun produknya, BOM dibedakan menjadi dua macam: Single Level Bill of Material dan Multilevel Bill of Material.

 Single Level Bill of Material

 Format sederhana dari BOM disebut sebagai Single Level Bill of Material. 
Contoh Single Level BOM dapat dilihat pada Tabel 1.






Multilevel Bill of Material 


Single  Level  Bill  of Material  tidak  cukup  untuk menggambarkan  produk  yang memiliki subassembly.  Untuk  produk  dengan  subassembly,  digunakan  Multilevel  Tree  dan Multilevel  Bill  of Material. Multilevel  Tree  berupa  “pohon”  dengan  beberapa  level  yang menggambarkan  struktur  produk.  Produk  akhir  berada  pada  level  0  (nol),  dan  nomor level bertambah untuk level-level di bawahnya. Contoh Multilevel Tree dicantumkan pada Gambar 4, contoh Multilevel Bill of Material dicantumkan pada Tabel 4.  

Pada Multilevel Bill of material, penulisan setiap  level ditandai dengan  format penulisan Part Number sesuai dengan Tabel 4. 



Dalam pembuatan bill of material atau daftar order barang, perlu di ingat bahwa sebelum di lakukan nya pembuatan kita harus pahami terlebih dahulu apa yang akan kita buat, daftar order barang harus sesuai dengan yang di butuhkan. Pembuatan bill of material atau daftar order barang dapat di buat dengan cara pembuatan baru atau memodifikasi bill of material yang sudah ada. Setiap perusahaan pastinya memiliki sistem yang berbeda satu sama lain, itu disebabkan kebutuhan yang berbeda sesuai kategori perusahaan masing-masing . Banyak pilihan aplikasi atau software yang dapat di gunakan dan penanganannya pun berbeda-beda pada setiap system yang dipakai.

Pahami dan kuasai terlebih dahulu system aplikasi perusahaan anda sebelum anda melakukan pembuatan bill of material dan Pelajari fungsi-fungsi dalam system aplikasi perusahaan anda. Kumpulkan semua data-data pendukung atau referensi yang akan di implementasikan nanti ke dalam bill of material, perhatikan dengan teliti setiap informasi yang di butuhkan agar sesuai dengan yang di harapkan.

Sebelum memulai pembuatan bill of material, pastikan semua part nomer sudah terdaftar kedalam system anda, setiap part nomer mewakili satu barang atau komponen. Pastikan bahwa part nomer tersebut telah memiliki atributnya dengan lengkap, seperti : part nomer tersebut di beli atau tidak , memiliki proses atau tidak memiliki proses, harga barang atau komponen, kode vendor atau suplier dan lain-lain. Semua informasi itu di butuhkan sebelum kita melakukannya. Atribut informasi tersebut dapat di sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.

Setelah data-data lengkap part nomer sudah di buat, mulailah merangkai satu per satu part nomer tersebut , untuk mempermudah mulailah dari level yang paling atas (contoh : nama produk) 






Dari gambar di atas , dapat kita lihat contoh rangkaian sederhana dalam satu produk yaitu pulpen (ballpoint) , ini adalah konsep dasar dalam pembuatan bill of material. Dalam implementasi ke dalam system di sesuaikan dengan masing-masing system di perusahaan masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar